BERITA  

Kaget Surat Suara Berbeda, Partai Islam Se-Malaysia Kunjungi KPU Depok

Kaget Surat Suara Berbeda, Partai Islam Se-Malaysia Kunjungi KPU Depok

DEPOKTIME.COM, Depok-Partai Islam Se-Malaysia (PAS) di bawah naungan Kerajaan Kelantan, Malaysia mengunjungi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok di jalan Kartini No.19, Pancoran Mas, Kota Depok.

Dalam kunjungan tersebut, selaku pengurus Partai Islam Malaysia, Winn Naik Wan Yusuf merasa kaget perihal lebarnya Surat Suara (Susu) yang akan digunakan pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada 17 April 2019.

“Saya sempat kaget melihat Surat Suara yang begitu besar dan banyak sekali kandidat yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif,” ujarnya kepada Depoktime.com pada Selasa (19/03/2019).

Kaget Surat Suara Berbeda, Partai Islam Se-Malaysia Kunjungi KPU Depok

Lebih lanjut dirinya menerangkan bahwa kunjungan ke KPU Depok adalah untuk mempelajari proses Pemilu yang akan berlangsung di Indonesia. Dan pihaknya menjalin silaturahmi yang baik dengan berbagai partai di Indonesia seperti PKS, PBB, dan partai lainnya.

“Sistem demokrasi pada pemilihan kepala negara, kepala daerah, hingga legislatif yang ada di Indonesia merupakan hal baru untuk Malaysia,” terangnya.

Melihat perbedaan yang ada, lanjutnya, merupakan pembelajaran bagi dirinya dan juga anggota yang lainnya yang turut serta dalam kunjungan ini.

“Di Kelantan tidak ada gelaran pilpres, sedangkan disini ada gelaran pilpres dan juga pileg,” ujar Wan Yusuf.

Sementara itu, salah satu Komisioner KPU Kota Depok, Jayadin menjelaskan, tujuan dari Partai Islam Se-Malaysia menyambangi Kantor KPU Kota Depok untuk mengetahui mekanisme Pemilu yang tengah berlangsung di Indonesia.

Mekanisme yang dimaksud diantaranya adalah jumlah pemilih di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan di Malaysia.

“Mekanisme disini, bila penduduk di Jawa Barat berjumlah 33 juta jiwa maka yang menjadi peserta bisa lebih dari 100 orang untuk legislatif tingkat daerah (Kota-Kabupaten) hingga pusat. Dan kalau di Malaysia hanya 32 orang yang menjadi pesertanya dan itu dipilih oleh satu negara yang berjumlah 33 juta jiwa,” tandasnya. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *