BERITA  

Terapkan Protokol Kesehatan, KPU Depok Gelar Bimtek Secara Terbatas

Terapkan Protokol Kesehatan, KPU Depok Gelar Bimtek Secara Terbatas

DEPOKTIME.COM, DEPOK-Dengan penerapan protokol kesehatan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok berikan bimbingan teknis kepada LO pasangan calon untuk tahapan kampanye pemilihan wali dan wakil wali kota Depok tahun 2020 secara terbatas.

Dalam giat tersebut bakal pasangan calon atau LO dan Bawaslu Kota Depok dimohon untuk dapat hadir secara langsung dengan jumlah dua personil.

“Pimpinan partai politik dan stakeholder mengikuti rapat melalui zoom meeting,” ujar Ketua KPU Depok, Nana Shobarna kepada depoktime.com di Kantor KPU Depok Jalan Kartini no 19, Pancoran Mas, Sabtu (12/09/2020).

Untuk menurunkan resiko tertular dan menularkan Virus Corona, maka peserta rapat diharapkan mematuhi protokol kesehatan pencegahan dan penyebaran covid19.

Ditempat yang sama, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok, Mahadi Rahman memastikan bahwa Tempat Pemungutan Suara (TPS) steril dari Virus Corona.

Dirinya menjelaskan bahwa TPS sebelum digunakan akan terlebih disemprot oleh cairan Disinfektan dan disediakan kelengkapan lainnya.

“Masyarakat jangan khawatir untuk datang dan menyuarakan pilihan di TPS. Dan ramaikan kampanye sesuai protokol kesehatan,” jelas Mahadi Rahman.

Tak hanya disterilkan, KPU Depok juga akan melayani warga dalam memilih paslon wali dan wakil wali kota ketika warga alami Demam.

“Dalam hari pencoblosan jika warga dalam keadaan Demam maka petugas KPU akan memghampiri warga kerumahnya untuk tetap memberikan hak pilihnya,” tuturnya.

Untuk tahapan kampanye terbuka, ia menjelaskan bahwa ada aturan yang harus dipatuhi oleh tim pemenangan paslon. Agar tidak terjadi kluster Covid-19 baru.

“Maksimal yang hadir dalam tatap muka dialog saat kampanye terbuka berjumlah 50 orang. Dan dipastikan protokol kesehatannya. Tinggal Bawaslu yang mengawasinya lebih lanjut,” urainya.

KPU Depok, lanjutnya, mengkhawatirkan akan terjadi kerumunan warga di TPS saat jam penghitungan jumlah suara.

“Yang dikhawatirkan adalah penghitungan suara dibandingkan pencoblosan. Dipastikan warga akan berkumpul untuk mengetahui hasil akhir suara pencoblosan,” tandasnya. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *