BERITA  

Sempat Ditutup, Kini RSUD Depok Kembali Dibuka untuk Umum

Sempat Ditutup, Kini RSUD Depok Kembali Dibuka untuk Umum

DEPOKTIME.COM, Depok-Sebanyak 24 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok yang terpapar virus Corona, kini sudah dinyatakan sembuh. Sehingga pelayanan poli di RSUD tersebut kembali dibuka untuk umum.

Selaku Direktur Utama RSUD Sawangan Kota Depok Devie Maryori menyebutkan ke 24 tenaga medis yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Setelah dilakukan swab PCR negatif sebanyak dua kali berturut-turut.

“Poli sudah buka sejak Senin 08 Juni kemarin, setelah evaluasi 14 hari pasca ditemukannya 24 tenaga medis kami yang terpapar Covid-19,” kata Direktur Utama RSUD Sawangan Kota Depok Devie Maryori, Senin (16/06/2020).

Namun demikian dirinya memastikan jika 24 tenaga medis yang sudah sembuh ini, masih melakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing dan belum diperkenankan melayani pasien.

“24 nakes kami itu sudah sembuh, tapi masih isolasi mandiri. Nakes yang melayani di poli sekarang memang benar-benar orang sehat dan belum pernah terpapar Covid-19,” tegas mantan Kabid Sosial pada Dinas Sosial Kota Depok itu.

Meski dibuka pelayanan poli di RSUD, tegas dia, pelayanan poli lebih diperketat bagi pengunjung poli. Diantaranya memperkuat skrining pengunjung di pintu depan, membatasi jumlah pasien yang boleh masuk diruang tunggu pendaftaran yakni sebanyak 10 orang, sebelum masuk ke poli masing-masing.

“Kami juga memisahkan pintu masuk dan pintu keluar pasien. jumlah pasien juga dibatasi 50 persen,” tambahnya.

Kemudian, pihaknya juga membatasi jumlah poli yang buka yakni 50 persen dari 19 poli yang ada dan membatasi jadwal poli yang buka 3 kali dalam seminggu.

Sebelumnya, ke 24 nakes RSUD tersebut dinyatakan positif Covid-19. Ironisnya, mereka semua justru tidak melayani pasien Covid-19. Sebagian besar bertugas di poliklinik, sisanya tersebar di poli-poli lain di RSUD Kota Depok yang buka hanya tiga hari sepekan.

Devie menduga, mereka tertular oleh pasien-pasien tanpa gejala yang sebetulnya sudah membawa virus corona dalam tubuhnya, tetapi tidak jujur kepada para tenaga medis saat penapisan (screening) awal. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *