BERITA  

Jihad Dalam Makna Luas

Jihad Dalam Makna Luas

DEPOKTIME.COM, Depok-Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Masykuri Abdillah menuturkan bahwa jihad memiliki makna yang luas sekali.  Menurutnya, banyak lahan Jihad di Indonesia karena masih ada kemiskinan sekitar 10 persen. Belum lagi, lanjutnya, kebodohan, ketertinggalan, sosial, kesehatan, pendidikan dan lainnya.

“Melawan terorisme sendiri adalah termasuk jihad. Bahkan,  menjaga keutuhan kehidupan,  kebutuhan sandang, pangan, papan juga  adalah termasuk jihad,” ucap Prof. Dr. Masykuri Abdillah saat menjadi narasumber dalam Halaqoh Nasional ‘Reaktualisasi Jihad Untuk Kebangsaan’ di Islami Center Bekasi pada Selasa (20/02/2018).

Jihad Dalam Makna Luas

Menurutnya, saat ini  dikenal Islam radikal, konservatif fanatik dan ekstrimis. Ia menilai, kelompok ekstrimis lebih berbahaya karena dalam menjalankan tujuannya dengan kekerasan dan menganggap yang lain salah.

“Abdullah Azzam pendiri ISIS dengan konsep global jihad. Ini perlu diwaspadai, karena menjadi ancaman bagi kehidupan dan umat manusia,” tutur Masykuri Abdillah

Hal serupa diutarakan Peneliti Kajian Keislaman Darul Fattah Dr. Imdadun Rahmat. Menurutnya, para ekstrimis tersebut memiliki pemahaman yang merujuk pada penafsiran teks Al-Qur’an oleh Sayyid Qutub.

‘Kata jihad sendiri disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 41 kali. Namun, mereka memaknai jihad hanya melihat pada 3 ayat saja yang lebih khusus menjelaskan tentang perang dan menghapuskan teks yang lain. Yaitu: hubungan antara muslim dan non muslim, muamalah dan lainnya,” imbuh Imdadun Rahmat

Untuk itu, lanjutnya, perlu diwaspadai bila ada kajian atau ajaran yang mudah mengkafirkan orang lain. Pasalnya, dari pemahaman itu bisa mengarah pada aksi ekstrimis dan teroris.

“Padahal, jihad itu luas sekali. Seperti: dalam pengadaan obat yang murah, kesehatan yang baik dan terjangkau juga bagian jihad. Yang lebih penting lagi, menjaga keutuhan agar tidak terjadi perpecahan pada masyarakat yang berbeda ras, suku, agama, dalam bingkai NKRI. Jihad kebangsaan diperlukan saat ini,”tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan narasumber Dr. Fathuri yang menyoroti resolusi jihad NU. Menurutnya, saat itu dimaknai bukan untuk Islam. Namun, resolusi jihad itu untuk mengumandangkan membela tanah air dari serangan penjajah. “Konteks saat ini adalah menghadapi permasalahan kompleks dan menjaga keutuhan NKRI. Semoga menjadi baldatun toyyibatun wa robbun ghofur” pungkasnya (Udine/DT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *