BERITA  

Catut Nama Pandawa Lima, K3D Tarik Iuran Ke Pedagang di Jalur Juanda

Catut Nama Pandawa Lima, K3D Tarik Iuran Ke Pedagang di Jalur Juanda

DEPOKTIME.COM, DEPOK-Catut nama Pandawa Lima yang terdiri dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Pemuda Pancasila (PP), Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten, Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) menarik iuran kepada pedagang diwilayah jalur Juanda. Penarikan iuran kepedagang membuat resah Pandawa Lima sehingga menimbulkan kecurigaan antar Ormas besar di Kota Depok tersebut.

Ditemui dikawasan Margonda Raya, Ketua Korlap Pandawa Lima, Trisno NKP mengatakan bahwa Pandawa Lima mendapatkan laporan disepanjang jalan jalur Juanda terjadi pungutan kepedagang-pedagang oleh Ormas.

“Setelah kami berdiskusi bersama Pandawa Lima dan melakukan investigasi secara bersama ke para pedagang, hasilnya ditemukan informasi dari masyarakat tersebut tidak benar. Ternyata pungutan tersebut dilakukan oleh K3D,” ujar Ketua Korlap Pandawa Lima yang juga Ketua PP Kota Depok, Trisno, Kamis (17/06/2021).

Awalnya, kami (Pandawa Lima) saling curiga atas informasi dari masyarakat atas penarikan iuran ke pedagang yang dilakukan secara oleh Ormas.

“Kita bersama-sama (Pandawa Lima) yang masing-masing mengirim sepuluh anggota tiap Ormas, langsung turun investigasi ke para pedagang untuk menanyakan hal tersebut. Ternyata yang melakukan penarikan iuran adalah K3D yang dipimpin oleh Pak Hamid dan Pak Bowo,” tutur Trisno.

Atas penarikan iuran tersebut yang dilakukan K3D dengan mencatut nama Pandawa Lima, maka Pandawa Lima akan menanyakan kepihak Pertamina, karena jalur tersebut merupakan jalur Pipa Gas.

“Kami akan menanyakan pihak Pertamina, Apakah ada kerjasama atau bentuk-bentuk lain dari K3D kepada Pertamina,” tegas Trisno.

Atas penarikan iuran tersebut, para pedagang mengakui bahwa telah memberikan retribusi setiap bulan kepada K3D.

“Penuturan pedagang, ada yang dua ratus lima puluh ribu, tujuh ratus hingga satu juta tiap bulannya. Besar Kecilnya itu disesuaikan dengan lahan yang mereka pakai,” jelas Trisno.

Kedepan, kami akan menanyakan pihak Pertamina terkait dengan pengelolaan jalur Pipa Gas di sepanjang Jalan Juanda Margonda. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *