Aksi Hijau, PDI Perjuangan Kota Depok Bersih-Bersih Bantaran Sungai Ciliwung

Aksi Hijau, PDI Perjuangan Kota Depok Bersih-Bersih Bantaran Sungai Ciliwung

DEPOKTIME.COM, Depok-Terus bergerak menjaga, merawat dan melestarikan wilayah sungai yang dinilai sebagai jalan peradaban Indonesia, DPC PDI Perjuangan Kota Depok turun aksi dengan bersih-bersih lingkungan Sungai Ciliwung dibawah Jembatan Panus serta menanam pohon dibantaran Sungai Ciliwung.

Dalam aksi tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan bahwa yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan di Sungai Ciliwung merupakan agenda penghijauan yang diamanatkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan yakni Ibu Megawati.

“Giat penghijauan ini, tidak hanya dilakukan dalam tahapan Pilkada saja, tetapi giat penghijauan serta perawatan sungai sebagai Jalan Peradaban Indonesia merupakan agenda yang harus dilakukan oleh PDI Perjuangan. Itu perintah ketua umum,” ujar HTA, sapaan akrab Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Minggu (03/10/2021).

Lebih lanjut ia terangkan dalam giat tersebut, pengurus DPC hingga anak ranting PDI Perjuangan turut langsung dalam giat penghijauan tersebut serta komunitas lingkungan yang ada di sekitar wilayah Jembatan Panus.

“Kami mengajak semua komponen masyarakat untuk turut serta menjaga dan merawat aliran sungai ini. Ini bukan hanya untuk kita semata, tetapi anak, cucu kita juga akan menikmati keindahan sungai yang ada di Kota Depok jika terpelihara dengan baik,” tambah HTA.

Dikesempatan yang sama, Pembina Komunitas Jembatan Panus (KPC) Beni menerangkan bahwa dahulu, keberadaan bantaran Sungai Ciliwung sangat tidak terawat dan banyak tumpukan sampah.

“Tahun 2017, saya lihat sekitar bantaran Sungai Ciliwung ini dipenuhi rumput liar yang menjulang tinggi serta tumpukan sampah. Hingga akhirnya, saya mengajak beberapa teman untuk membersihkan lingkungan tersebut sehingga tidak terlihat kumuh,” jelas Beni.

Dikatakan Beni, Ia bersama teman-teman nya mencoba sedikit demi sedikit membersihkan area bantaran Sungai Ciliwung dengan membabat rumput dan ilalang yang menjulang tinggi serta mengambil sampah yang tersangkut dan menumpuk yang mengakibatkan aliran sungai menjadi terhambat.

“Sedikit demi sedikit kita rapihkan secara manual ya, tanpa alat pendukung. Sampahnya kita ambil pakai tangan dan tanpa alat canggih. Dan hasilnya sekarang menjadi bersih. Ini perjalanan panjang dari tahun 2017,” terang Beni.

Dirinya berharap, untuk menjaga serta melestarikan bantaran Sungai Ciliwung perlunya turun tangan pemerintah.

“Kalo dilihat dari sejarahnya, Ini kita berada di Jembatan Panus yang merupakan salah satu akses utama yang dibangun dan merupakan situs bersejarah. Tentunya pemerintah harus turun tangan dalam hal ini,” pungkas Beni. (Udine).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *