DEPOKTIME.COM, Depok-Delapan jenazah korban kecelakaan bus pariwisata akhirnya disholatkan serta dimakamkan di Kota Depok. Sebelum dimakamkan, kedelapan jenazah tersebut disholatkan di Masjid Assobariyah Kelurahan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung dan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang menjadi imam dalam sholat jenazah tersebut.
“Kami akan memberikan santunan kematian untuk kedelapan korban meninggal dunia dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 10 juta,” ujar Mohammad Idris usai menyolatkan jenazah didampingi Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna pada Ahad (19/01/2020).
Dirinya berharap setiap kegiatan wisata kader posyandu agar lebih dikoordinasikan dengan lurah dan camat setempat. Sehingga dapat diketahui standar bus yang digunakan, termasuk penanggung jawab dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori mengatakan untuk para korban yang mengalami luka berat dan luka ringan langsung mendapatkan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
“”Hanya dua orang yang dirawat. Satu pasien karena terdiagnosis patah tulang iga jadi harus mendapatkan perawatan. Satu orang lagi masih menunggu hasil rontgen yang belum keluar,” kata Devi Maryori dikutip dari Beritasatu.com.
Dirinya menjelaskan bahwa para korban mendapatkan perawatan selain di RSUD Kota Depok. Beberapa rumah sakit juga turut menangani korban kecelakaan bus pariwisata tersebut.
“Selain RSUD Depok, RS. Mitra Keluarg, RS. Hermina, dan RS. Universitas Indonesia merawat korban kecelakaan tersebut. Kami kebagian yang luka ringan saja karena kami tidak memiliki fasilitas CT-Scan,” jelasnya.
Diketahui bahwa akibat kecelakaan tunggal bus di Ciater Kabupaten Subang Pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020, Kader PKK Kelurahan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung tewas. Selain itu, ada dua Kader PKK dari kelurahan lainnya yang turut tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang membawa penumpang dari tempat wisata Tangkuban Perahu untuk pulang ke Depok.(Udine/DT).