BERITA  

Tiga Wilayah di Kecamatan Tapos Masih Buruk Sanitasi

Tiga Wilayah di Kecamatan Tapos Masih Buruk Sanitasi
DEPOKTIME.COM,Depok- Kasie Kemasyarakatan Kecamatan Tapos,  Samiya menyebutkan masih banyak sanitasi warga di Kecamatan Tapos yang kurang baik. Dirinya menuturkan bahwa buruknya saluran sanitasi akan berdampak kepada kesehatan warga serta penyebaran penyakit Diare.
“Ada beberapa titik diwilayah Kecamatan Tapos memiliki sanitasi yang kurang baik. Antara lain di Kelurahan Cilangkap, Jatijajar dan Sukamaju baru,” ujar Samiya dalam kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan, sosialisasi kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kecamatan Tahun 2019 di Aula Kelurahan Cilangkap pada Senin (01/07/2019).
Dirinya menyebutkan bahwa sanitasi (lubang sepiteng) yang sehat itu harus berjarak 10 meter dengan mata air (Sumur). Disertakan penyedotan secara rutin yang dilakukan minimal setahun sekali.
“Dengan lingkungan yang padat tentunya sanitasi pun harus terjaga dengan baik. Harus disiasati pembuatan sanitasi secara komunal yang dapat digunakan secara bersama-sama. Dan tidak lupa untuk melakukan penyedotan secara berkala,” sebutnya.
Ditempat yang sama,  Ketua FKKS Kecamatan Tapos, Suyanto mengatakan bahwa akibat  kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup dan sehat, jelas akan memperbesar masalah kesehatan. Dan apabila masyarakat berprilaku higienis dengan membuang air besar pada tempat yang benar sesuai kaidah kesehatan maka hal tersebut dapat mencegah dan menurunkan kasus-kasus penyakit menular.
“Dalam kejadian diare misalnya,  dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar,  dalam hal ini meningkatkan jamban keluarga akan dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32persen dan 45persen dengan perilaku CPTS,” katanya.
Sementara itu,  Kepala UPTD Puskesmas Tapos,  Mamiek memaparkan beberapa penyakit bersumber dari kotoran Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) yang dibuang melalui saluran air (Selokan) pemukiman warga. Salah satunya penyakit Tipes yang berasal dari hewan yang hinggap diselokan kemudian hinggap di makanan dan minuman sehingga terkontaminasi virus penyakit.
“Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular. Apabila tinja tersebut dibuang sembarang tempat maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas kelingkungan, pada akhirnya akan masuk kedalam tubuh manusia dan beresiko menimbulkan penyakit pada seseorang. Bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas,” paparnya.
Untuk menghindari penyebaran bibit penyakit,  dirinya mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan lingkungan serta mencuci tangan dengan teratur. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *