DEPOKTIME.COM, Depok- Dalam kegiatan Musyawarah Kerja (Muker) cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok, Ketua DPC PPP Kota Depok, Qonita Lutfiyah mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang evaluasi PPP untuk lebih baik serta membangkitkan semangat perjuangan partai.
“Giat ini sebagai ajang silaturahmi kita juga sebagai ajang membangkitkan semangat perjuangan kita juga sebagai ajang evaluasi kita sesuai dengan tema kita revitalisasi dan restrukturisasi,” ucap Ketua DPC PPP, Qonita Lutfiyah kepada Depoktime.com pada Ahad (20/10/2019).
Lebih lanjut dirinya mengajak seluruh kader partai untuk melupakan hasil pemilu legislatif pada 17 April 2019. Karena hasil pemilu tersebut membuat seluruh kader merasa sedih dan kecewa.
“Pasti kita semua akan marah, walau kita tidak tahu marah kepada siapa. Tetapi satu hal penting yang harus kita tanamkan bahwa rasa kecewa kita yang tidak berkesudahan, rasa marah, apalagi saling menghujat satu sama lain, itu tidak akan membuat Partai Persatuan Pembangunan bangkit,” lanjutnya.
PPP Kota Depok kedepan, butuh pejuang-pejuang yang tangguh, butuh patriot-patriot sejati untuk membangkitkan semangat kader PPP sebagai pejuang-pejuang PPP sejati.
“Sebagai pejuang sejati, apapun yang terjadi dalam rumah besar Partai Persatuan Pembangunan, di saat rumah kita goyah, disaat rumah kita kotor, kita tetap kokoh berdiri membangun memperbaiki rumah itu kembali,” paparnya.
Dengan nada tinggi, ia menerangkan bahwa hanya seorang pengecut dan pecundang yang meninggalkan rumah di saat rumah itu kotor. Sebagai pejuang sejati, apapun yang terjadi dalam rumah besar Partai Persatuan Pembangunan harus bangkit dan tetap semangat karena perjuangan masih panjang kedepan. Dirinya menyebutkan bahwa pembenahan struktur partai menjadi salah satu agenda penting. Dan juga memanaskan mesin partai serta yang utama adalah meningkatkan sumber daya manusia.
“Pertemuan tatap muka kali ini sebagai ajang penguatan mesin partai, PPP yang diibaratkan sebagai sebuah kendaraan saatnya sekarang kita memastikan bahan bakar kita cukup, saatnya kita sekarang memastikan ban mobil kita tidak kempes, saatnya kita memastikan baut-baut kita kencang, hal ini yang akan kita lakukan di dalam menghadapi pilkada mendatang dan Insya Allah tahun 2024, PPP akan bangkit,” terangnya.
Melihat daripada sejarah PPP, semua harus ingat bahwa hadirnya PPP di Kota Depok mengemban lebih dari 41000 suara masyarakat. pada pemilihan legislatif, suara tersebut merupakan suara militansi dan suara loyalis dan bukan hasil suara transaksional.
“Kita harus bangga hasil pileg kemaren bahwa 41000 suara merupakan suara murni dari masyarakat untuk PPP dan bukan suara beli ataupun suara kaget. PPP tetap menganut politik santun tanpa adanya politik transaksional inilah yang kita harus bangga, suara mayoritas dan militansi menjadi tanggung jawab PPP kedepan,” pungkasnya. (Udine/DT).