DEPOKTIME.COM, Depok-Terjadinya penculikan anak di Griya Toa Permai Blok A,No 7 RT 007 RW 001 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong, diduga Kota Depok sudah menjadi target para mafia spesialis penculik anak untuk melakukan aksinya.
Hal ini bukan menjadi hisapan jempol belaka, terbukti salah seorang penculik dari dua tersangka tertangkap oleh warga. Para penculik sepertinya sudah terorganisir dengan baik, terbukti adanya sebuah kode target yang ada di lengan kiri pelaku yang tertulis ‘DIVIF FOURTY’.
Mengenai hal ini, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Hasbullah khawatir kalau memang ada pangsa pasar untuk organ tubuh anak dan pelaku aksi penculikan sudah masuk wilayah Kota Depok.
“Tentunya peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan lingkungan seperti mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Keliling (Siskamling) yang sudah melekat dilingkungan masyarakat. Dan juga peran penegak hukum kepolisian dibutuhkan, akan tetapi jumlahnya tidak cukup. Dengan kejadian ini, para Orangtua pastinya tidak akan melepaskan anaknya untuk bermain diluar,” ucapnya kepada Depoktime.com terkait kejadian penculikan yang terjadi pada Ahad (04/0/11/2018) kemarin.
Kekhawatiran ini, lanjutnya tentu sangat beralasan, dimana penjualan organ tubuh ini marak. Hewan saja sangat dilindungi dari aksi jual-beli, terlebih ini manusia.
“Dengan tertangkapnya pelaku penculikan, Depok sudah siaga satu. Pemerintah Kota Depok dalam hal ini pihak keamanan harus menindak tegas pelaku, dan menyiagakan keamanan patroli 24 jam,” imbuhnya.
Dengan tagline Kota Ramah Anak, lanjutnya, kasus ini harus diusut tuntas. Karena ini sudah seperti jaringan mafia untuk penjualan organ tubuh manusia yang menargetkan anak-anak sebagai korbannya.
“Ini ngeri sekali, momok yang sangat menghantui dilingkungan masyarakat, sesungguhnya hal ini harus terhindari, tidak ada korelasinya jika kota ramah anak tapi terjadi penculikan anak. Ini bagian yang tidak boleh terjadi di kota Depok apapun taruhannya,” pungkasnya. (Udine/DT).